Budaya Berjalan Kaki di INDONESIA??
Berjalan Kaki adalah suatu kegiatan yang menjadi kebiasaan saya sejak SMA dulu. Karena sekolah saya berdekatan dengan rumah nenek (saya tinggal bersama nenek saya dan jauh dari Ortu ), dan kebetulan sekolah saya sangat dekat sekali dengan rumah, maka saya pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Bagi saya berjalan kaki adalah kegiatan mengisi waktu luang, jika ingin pergi kemanapun, saya lakukan dengan berjalan kaki. ( sebenarnya keadaannya terpaksa karena tidak ada kendaraan yang bisa saya pakai. hihihihi...^^ )
Di Indonesia, berjalan kaki merupakan suatu siksaan bagi kebanyakan orang. Kalau sudah berhubungan dengan jalan kaki, teman-teman saya sering mengomel dan tidak mau berjalan kaki. hahaha.... Kebanyakan orang indonesia merasa tidak nyaman ketika berjalan kaki. Mungkin hal ini bisa disebabkan karena mobilitas mereka yang tinggi, panasnya terik matahari, atau mungkin karena malas untuk mengeluarkan tenaga untuk berjalan kaki. Kalau ada sepeda motor, kenapa harus berjalan kaki???
Hal ini sangat bertolak belakang dengan negara Jepang. Kita semua tau, bahwa penghasil Industri sepeda motor terbesar di Indonesia, atau bahkan mungkin di Dunia adalah Jepang. Mari kita sebut satu per satu merek sepeda motor jepang...
HOND* , Yamah*, Suzuk*, dan Kawazak* .
wow.... mantap ya?? memang Jepang merupakan negara yang Hebat dalam industri Transportasi.
T a p i . . . .
ke na paaaa??? Mereka mau berjalan kaki??? sungguh Ironis sekali. mereka tidak mau menggunakan karya mereka sendiri??? atau kenapa??? ( * mari kita renungkan sendiri-sendiri*)
Indonesia tidak memiliki Budaya Jalan kaki
Fakta di Indonesia adalah, bahwa kita sering menggunakan sepeda motor untuk pergi ke tempat yang dekat sekalipun. Biasalah... Anak muda gaul getho! pake motor donk! hahaha....
Saya merasa beruntung, karena saya bisa menikmati kenikmatan berjalan kaki. Bagi saya, berjalan kaki merupakan suatu kegiatan menghilangkan stres. Jika saya bosan karena tugas menumpuk, biasanya saya berjalan-jalan ga jelas hanya untuk cari makan malam atau cuma buat jajan. Tapi lagi-lagi di negara kita, pejalan kaki bukan yang UTAMa. Kendaraanlah yang utama. Tidak sering saya di Klakson oleh Mobil, ataupun Motor, kadang di teriakin disuruh minggir dan sebagainya. HUfff..... menyebalkan sekali.
Namun, memang tidak bisa dipungkiri, bahwa Pemerintah sendiri kurang memperhatikan para pejalan kaki. Bisa kita perhatikan kualitas pedestrian dikota-kota kita. Bisa dibilang kurang nyaman dari segi keamanan, dan kenyamanan. Kalau dipusat kota seperti itu? bagaimana dengan nasib pejalan kaki di pinggir kota?? beberapa waktu yang lalu, saya iseng-iseng pergi ke Gereja yang berjarak sekitar 500 meter dari kos saya. kebetulan sekali saya tinggal di pinggir kota. Dan bisa dilihat bahwa jalan raya hanya dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Dan kualitas pedestriannya sangat ironis sekali..
Dari foto disamping, bisa dilihat bahwa disebelah kiri jalan tersebut tidak tersedia Pedestrian untuk pejalan kaki, disebelah kanan terdapat pedestrian namun keadaannya sangat parah.
Pedestrian di sebelah kanan jalan.
wooooo????????
nGene TOK ki????
( Gini DOANK?? )
Betapa tidak nyamannya pedestrian ini.. huffff.......
Mungkin dapat disimpulkan bahwa memang Budaya Jalan kaki tidak ada di Indonesia. Orang Indonesia banyak yang terjerumus dengan trend berkendaraan sebagai alat transportasi. Padahal dengan berjalan kaki, Kita menyehatkan badan, mengurangi polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, dan kalau kita membiasakan untuk berjalan kaki, kita bisa lebih menghargai waktu. Kita jadi terbiasa untuk memanage waktu kita.
Selain itu, berjalan kaki memiliki kenikmatan tersendiri. Kita bisa menikmati lingkungan sekitar kita, jika bersama-sama dengan teman atau Pacar ( ciiihuuuyyyyy ) mungkin akan lebih enak dan terasa ... GIMANA GETuuu... hahaha...
Kira-kira... kapan Bangsa kita bisa menerapkan budaya Berjalan kaki??
bersediakah kita berjalan kaki demi Kita sendiri dan kota kita???
hnm..................................
Di Indonesia, berjalan kaki merupakan suatu siksaan bagi kebanyakan orang. Kalau sudah berhubungan dengan jalan kaki, teman-teman saya sering mengomel dan tidak mau berjalan kaki. hahaha.... Kebanyakan orang indonesia merasa tidak nyaman ketika berjalan kaki. Mungkin hal ini bisa disebabkan karena mobilitas mereka yang tinggi, panasnya terik matahari, atau mungkin karena malas untuk mengeluarkan tenaga untuk berjalan kaki. Kalau ada sepeda motor, kenapa harus berjalan kaki???
Hal ini sangat bertolak belakang dengan negara Jepang. Kita semua tau, bahwa penghasil Industri sepeda motor terbesar di Indonesia, atau bahkan mungkin di Dunia adalah Jepang. Mari kita sebut satu per satu merek sepeda motor jepang...
HOND* , Yamah*, Suzuk*, dan Kawazak* .
wow.... mantap ya?? memang Jepang merupakan negara yang Hebat dalam industri Transportasi.
T a p i . . . .
ke na paaaa??? Mereka mau berjalan kaki??? sungguh Ironis sekali. mereka tidak mau menggunakan karya mereka sendiri??? atau kenapa??? ( * mari kita renungkan sendiri-sendiri*)
Indonesia tidak memiliki Budaya Jalan kaki
Fakta di Indonesia adalah, bahwa kita sering menggunakan sepeda motor untuk pergi ke tempat yang dekat sekalipun. Biasalah... Anak muda gaul getho! pake motor donk! hahaha....
Saya merasa beruntung, karena saya bisa menikmati kenikmatan berjalan kaki. Bagi saya, berjalan kaki merupakan suatu kegiatan menghilangkan stres. Jika saya bosan karena tugas menumpuk, biasanya saya berjalan-jalan ga jelas hanya untuk cari makan malam atau cuma buat jajan. Tapi lagi-lagi di negara kita, pejalan kaki bukan yang UTAMa. Kendaraanlah yang utama. Tidak sering saya di Klakson oleh Mobil, ataupun Motor, kadang di teriakin disuruh minggir dan sebagainya. HUfff..... menyebalkan sekali.
Namun, memang tidak bisa dipungkiri, bahwa Pemerintah sendiri kurang memperhatikan para pejalan kaki. Bisa kita perhatikan kualitas pedestrian dikota-kota kita. Bisa dibilang kurang nyaman dari segi keamanan, dan kenyamanan. Kalau dipusat kota seperti itu? bagaimana dengan nasib pejalan kaki di pinggir kota?? beberapa waktu yang lalu, saya iseng-iseng pergi ke Gereja yang berjarak sekitar 500 meter dari kos saya. kebetulan sekali saya tinggal di pinggir kota. Dan bisa dilihat bahwa jalan raya hanya dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Dan kualitas pedestriannya sangat ironis sekali..
Dari foto disamping, bisa dilihat bahwa disebelah kiri jalan tersebut tidak tersedia Pedestrian untuk pejalan kaki, disebelah kanan terdapat pedestrian namun keadaannya sangat parah.
Pedestrian di sebelah kanan jalan.
wooooo????????
nGene TOK ki????
( Gini DOANK?? )
Betapa tidak nyamannya pedestrian ini.. huffff.......
Mungkin dapat disimpulkan bahwa memang Budaya Jalan kaki tidak ada di Indonesia. Orang Indonesia banyak yang terjerumus dengan trend berkendaraan sebagai alat transportasi. Padahal dengan berjalan kaki, Kita menyehatkan badan, mengurangi polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, dan kalau kita membiasakan untuk berjalan kaki, kita bisa lebih menghargai waktu. Kita jadi terbiasa untuk memanage waktu kita.
Selain itu, berjalan kaki memiliki kenikmatan tersendiri. Kita bisa menikmati lingkungan sekitar kita, jika bersama-sama dengan teman atau Pacar ( ciiihuuuyyyyy ) mungkin akan lebih enak dan terasa ... GIMANA GETuuu... hahaha...
Kira-kira... kapan Bangsa kita bisa menerapkan budaya Berjalan kaki??
bersediakah kita berjalan kaki demi Kita sendiri dan kota kita???
hnm..................................
kalo kota semarang lebih baik bukan jalan kaki tapi bersepeda. kususnya untuk yang tinggal di daerah semarang bagian bawah.
BalasHapusrindu rasanya melihat pemandangan seperti itu lagi, karena sudah hampir 5 tahun hal itu tidak terlihat dijalan -jalan utama semarang. biasanya yang banyak itu daerah ateri dan jalan majapahit. dominasi sepeda lebih mencolok sdari pada anggkutan jenis lain.
pengguna sepeda pada waktu itu adalah para pegawai pabrik sekitar pedurungan yang tinggal agak jauh dari rumah. kangen bener aku pada pemandangan itu.
walau sekarang mulai digalakkan lagi akan tetapi penggunanya sekarang adalah para om-om beken yang kaya yang lebih kepada trend sesaat. padahal itu bukanlah sebuah trend melainkan budaya lokal yang muncul dari jaman penjajahan hingga sekarang.
hohoho.... David Destination! mantap vid... tapi kasian kalau yang di daerah atas... nggenjotnya setengah mati.. hahaha
BalasHapus